Harga Bunga Melati Melambung untuk Bunga Tabur

Manfaat bunga melati seperti yang sudah kita ketahui bersama salah satunya adalah sebagi bunga tabur, yang mana hal ini berkaitan erat dengan kepercayaan dari setiap orang, seperti yang sudah lazim dilakukan oleh masyarakat di wilayah Tegal bahwasanya setiap Jum’at Kliwon mereka berbondong-bondong ke pemakaman untuk sekedar membersihkan makam keluarga mereka, diawali dengan membersihkan sekitar makam kemudian tabur bunga dan di akhiri dengan membaca do’a dan tahlil.

Kebiasaan ini sudah mereka lakukan secara turun temurun dengan harapan untuk terus menghormati serta mengirimkan do’a kepada keluarga mereka yang sudah meninggal. Berkaitan dengan tradisi tersebut tentu hal ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga khususnya bunga melati di daerah Tegal, seperti yang terjadi pada hari Rabu – Jum’at (4-6 April ) yang bertepatan dengan Pon-Wage-Kliwon menurut penanggalan jawa. Para pedagang dan juga petani melati berbondong-bondong ke pasar pagi Kota Tegal yang menjadi pusat penjualan bunga Melati untuk wilayah Tegal, Banjaran sampai ke daerah Brebes. Keramaian para pedagang bunga melati ini sudah terjadi sejak hari Selasa di karenakan stock bunga Melati yang ada di tingkatan petani sangat minim. Kelangkaan bunga Melati di wilayah produsen bunga melati yang dalam hal ini berada di daerah kecamatan Kramat dan juga Kecamatan Suradadi dikarenakan sering terjadinya hujan yang menyebabkan adanya penurunan jumlah produksi dan juga kualitas yang kurang bagus. Hal itulah yang menyebabkan kelangkaan bunga melati itu sendiri sementara permintaan akan bunga melati ikuntuk bunga tabur sangat tinggi.

Selain itu juga kebutuhan bunga melati untuk ekspor dan lokal seperti Cirebon,Bandung,Jakarta,Ciamis dan juga kota lainnya cenderung meningkat. Bahkan pada hari Rabu kemarin banyak para pedagang melati yang datang langsung ke sawah untuk sekedar mendapatkan bunga melati dari para petani dan ini menjadi salah satu pemicu kenaikan harga bunga melati di tingkatan petani yang cukup signifikan. Jika hari biasa harga mengikuti standar harga pabrik teh akan tetapi kemarin harga tersebut tidak berlaku dan mengikuti permintaan dari pasar.

Pada hari selasa harga sudah mencapai Rp. 22.000 sampai Rp. 24.0000 sedangkan hari rabu harga bisa mencapai Rp.30.000 -Rp.35.000  sedangkan harga normal dari pabrik teh hanya Rp. 16.000 sehingga pada hari itu hampir 80% bunga melati yang ada di wilayah penghasil bunga melati di daerah Tegal masuk untuk bunga Tabur sedangkan sisanya untuk keperluan ekspor dan kebutuhan lokal di daerah lain. Sempat terjadi kekurangan untuk memenuhi pesanan ekspor dan lokal tapi hal itu sudah bisa diatasi karena para pengepul mengambil bunga melati dari daerah lain seperti Pemalang dan Batang.

Dari sini dapat kami simpulkan bahwasanya prospek bisnis penjualan bunga melati masih sangat besar dan juga perlu adanya pengelolaan yang jauh lebih baik untuk bisa menghasilkan keuntungan yang lebih dalam menjalankan bisnis ini.

 

Categories: Berita | Tinggalkan komentar

Navigasi pos

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.